(0232) 875847 [email protected]

VIRUS CORONA MENGHANTUI MASYARAKAT INDONESIA

Oleh : Ns. Aria Pranatha, S.Kep.,M.Kep

(Dosen Prodi S1 Keperawatan STIKes Kuningan & Ketua Divisi Bidang Informasi Teknologi dan Penelitian PPNI Kabupaten Kuningan)

Beberapa pekan ini masyarakat dunia dihebohkan dengan berita virus yang sangat berbahaya serta dapat mematikan yaitu Novel Coronavirus (2019-nCoV), berita tersebut tersebarkan melaui media online maupun offline.

Virus Novel Corona yang saat ini menghantui masyarakat dunia merupakan  virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia, walaupun tahun 2002 kita juga sempat dikejutkan dengan munculnya penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dengan penyebab dan gejala yang hampir  sama. Gejala yang timbul biasanya 2 sampai dengan 14 hari dengan gejala yang ringan sampai dengan yang berat. Secara umum tanda dan gejala infeksi Coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas, beberapa kasus yang berat  dapat menyebabkan syndrome pernafasan aKut (mengalami kesulitan bernafas), gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kematian.

Penyebaran virus ini  berawal terdapatnya kasus Pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di Kota Wuhan dan teridentifikasi sebagai jenis baru Coronavirus (Novel Coronavirus, 2019-nCoV). Penyebaran dapat  terjadi sangat cepat ke luar wilayah Wuhan seperti Hongkong, Taiwan,  Macau, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Vietnam dan bahkan ke negara lainnya.

Beberapa wilayah di Indonesia juga ditemukan suspect atau dicurigai infeksi nCov yaitu Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Sidoarjo dan NTB. Jika melihat kejadian di Indonesia, pasien tersebut rata-rata mengalami perjalanan dari negara yang teridentifikasi tersebarnya Virus Corona ke Indonesia dengan latar belakang TKI, wistawan China, dan tenaga kerja asal China. Walaupun penularan masih belum diketahui secara pasti, akan tetapi identifikasi penyebaran Virus Corona dapat terjadi melalui beberapa hal seperti kontak langsung seperti berjabat tangan atau bersentuhan, melalui udara dari batuk dan bersin, makanan terutama jenis daging yang dimasak tidak matang dan lain sebagainya.

Melihat akan bahayanya Virus Corona ini, maka masyarakat jangan terlalu khawatir yang berlebihan apalagi sampai panik dan menjadi paranoid terhadap semua penderita flu yang ada kemiripan tanda dan gejalanya, yang paling penting adalah bagaimana semua kita harus menyadari pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat, sebagai contoh selalu mencuci tangan ketika mau makan, menggunakan masker pada saat terserang flu, tidak membuang dahak disembarang tempat, pada saat bersin dan batuk selalu menutup dengan menggunakan tisue, menjaga kebersihan pribadi maupun lingkungan serta mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan matang terutama jenis daging.

Begitupula beberapa hal yang perlu dilakukan Pemerintah yaitu pertama meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat melalui optimalisasi program Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyebaran penyakit  dan cara mencegahnya.

Sampai saat ini penyakit yang disebabkan oleh virus belum terdapat obat yang efektif untuk menyembuhkannya, yang paling baik untuk membunuh virus tersebut adalah bagaimana setiap individu dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya dengan cara istirahat yang cukup, olahraga yang teratur, perilaku hidup bersih dan sehat serta asupan nutrisi yang sehat dan seimbang.

Kedua Pemerintah melakukan kerjasama lintas program, lintas sektor bahkan lintas wilayah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ini, terutama dibeberapa tempat fasilitas umum, bandara dan mengidentifikasi baik warga asing maupun masyarakat yang baru pulang bepergian dari Luar Negeri maupun yang memiliki riwayat berhubungan dengan orang yang teridentifikasi dapat menularkan virus corona tersebut.

Sedangkan bagi tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan kepatuhan dalam memberikan pelayan kepada pasien sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, contohnya selalu menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) secara lengkap dalam melayani pasien terutama pada pasien yang teridentifikasi atau dicurigai terkena  2019-nCov. Mari kita terus meningkatkan kewaspadaan supaya kita terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya dan berdoa semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan perlindungan bagi kita, keluarga, bangsa dan negara.