(0232) 875847 [email protected]

World Children’s Day jatuh pada tanggal 20 November. Peringatan tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak serta menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang masalah yang dihadapi anak-anak di seluruh dunia. Hari Anak Sedunia 2023 mengusung tema “For Every Child, Every Right” yang artinya “Untuk Setiap Anak, Setiap Hak”. Artinya anak berhak untuk hidup SEHAT dan SEJAHTERA.

Mempersiapkan GENERASI EMAS 2045 bukanlah sebuah perkara yang mudah. Stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di seluruh dunia khususnya Indonesia. Stunting / pendek merupakan kondisi kekurangan gizi kronis pada anak dimulai 1000 hari pertama kehidupan dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.

Pemerintah Indonesia menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Berdasarkan laporan Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, terdapat penurunan sebesar 21,6 persen angka ini turun 2,8 poin dari tahun sebelumnya 22,4 persen pada tahun 2021 sedangkan Jawa Barat menjadi 20,2 persen, dari 29,9 persen atau 2,7 juta pada tahun 2021 Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

Secara spesifik 30 persen faktor penyebab stunting berasal dari perilaku yang salah. Perilaku adalah kegiatan manusia yang dapat dilihat secara langsung pada waktu tertentu. Perilaku kesehatan merupakan semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak bisa diamati (unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.

Menjadi orang “PENTING” atau orang yang Peka-Stunting baik itu sebagai individu/kelompok/masyarakat memerlukan konsistensi serta kesabaran yang tinggi,
menjadi orang “PENTING” bertujuan untuk mengajak Masyarakat khususnya para orang tua untuk mencermati gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang mengalami asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat.

Apa yang harus diperhatikan, sehingga orang peka/paham tentang tanda dan gejala anak stunting/pendek? Pertama melihat Tinggi Badan anak yang tidak sesuai dengan tinggi badan anak sebaya, kedua, melihat Berat Badan anak, berat badan anak yang tidak sesuai akan memperberat kondisi anak stunting, selain itu pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat, ketiga melihat Lingkar Kepala, hal ini berhubungan dengan perkembangan otak anak, dimana bila terjadi gangguan akan memengaruhi kecerdasan anak, dan yang keempat adalah melihat perkembangan anak, ini bisa dilihat dari KKA (KARTU KEMBANG ANAK) atau Kartu Menuju Sehat (KMS). Ini perlu memantau apakah perkembangan anak sudah sesuai dengan usianya.

Prof. Dr. Madarina Julia,.MPH.,PH.D,SP.A(K), dokter spesialis anak konsultan endokrinologi anak dalam konferensi pers virtual kolaborasi dukung percepatan
penanggulangan stunting di Indonesia dengan tegas mengatakan bahwa ANAK PENDEK BELUM TENTU STUNTING. Sebab, menurutnya ada anak yang tampak pendek lantaran memang berperawakan pendek dan ada anak yang pendek lantaran memang mengalami stunting. Berdasarkan permenkes no. 2 tahun 2020 tentang standar antropometri, berikut adalah kategori tinggi badan anak: <-3 sd: sangat pendek (severely stunted), -3 sd sampai <- 2 sd: pendek (stunted), – 2 sd sampai + 3 sd: normal, >+3 sd: tinggi

Dibawah ini adalah Tabel sebagai bahan deteksi awal stunting sebelum dibawa konsultasi lebih lanjut ke dokter anak.

Dengan berpartisipasi menjadi orang “PENTING” kita sudah menyelamatkan generasi saat ini, menjadi generasi yang SEHAT, CERDAS DAN MEMILIKI KREATIVITAS TINGGI sebagai generasi EMAS Indonesia tahun 2045

Penulis: DR. EVI SOVIYATI, SST,.MKM Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Program Studi S1 Kebidanan dan Profesi Bidan, Pusat Kajian Gender dan Perempuan STIKKU dan Pemerhati Kesejahteraan Anak

Essay_Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) dalam Perspektif Gender_Evi Soviyati_2023 artikel pa awing tgg AIDS_2023