(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.id] – Mahasiswa semester VI Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan melaksanakan Pengalaman Belajar lapangan II di wilayah Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan selama 2 Minggu terhitung dari tanggal 9 Agustus 2023-23 Agustus 2023. Pengalaman Belajar Lapangan II ini biasa disebut dengan Program Intervensi Kesehatan Masyarakat (PIKM) yang bertujuan agar mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki melalui proses problem solving cycle dalam merumuskan alternatif pemecahan masalah dan melakukan intervensi kesehatan masyarakat khususnya di Desa Tanjungkerta Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan.

Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II merupakan kegiatan sebagai bentuk tindaklanjut terhadap permasalahan yang diperoleh ketika Pengalaman Belajar Lapangan I yang telah dilaksanakan bulan Februari lalu, dimana pada kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II ini kami melaksanakan monitoring dan evaluasi terlebih dahulu terhadap intervensi awal yang telah dilakukan pada saat Pengalaman Belajar Lapangan I. Intervensi awal yang diberikan untuk mengatasi permasalahan sampah di Desa Tanjungkerta berupa pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan teknik Takakura. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah intervensi yang telah dilakukan berjalan atau tidak. Dari hasil monitoring dan evaluasi didapatkan kesimpulan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan teknik Takakura ini berjalan. Hal ini ditandai dengan keberhasilan masyarakat Desa Tanjungkerta dalam melakukan pembuatan pupuk kompos dengan teknik Takakura.

Intervensi lanjutan yang dilakukan di Desa Tanjungkerta untuk mengatasi permasalahan sampah yaitu berupa penyuluhan dan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dari nasi basi. Dari hasil kegiatan penyuluhan mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga didapatkan kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sasaran terhadap sampah. Hal ini ditandai dengan hasil post test yang lebih besar daripada hasil pre test dan berdasarkan hasil analisis uji wilcoxon terjadi peningkatan pengetahuan sasaran sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga.

Pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dari nasi basi dilakukan sebagai cara untuk mengurangi sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga. Dari hasil pelatihan tersebut didapatkan kesimpulan bahwa sasaran telah memahami alat dan bahan yang digunakan serta langkah-langkah pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari nasi basi. Hal ini ditandai dari hasil lembar penilaian evaluasi demonstrasi yang dimana, mereka mampu untuk menyebutkan alat dan bahan serta langkah-langkah pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan benar. Selain itu, kami juga melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa pembuatan SOPANARA (Shampo Pandan dan Aloevera) yang berguna untuk menyuburkan rambut dan mengatasi permasalahan kulit kepala berupa ketombe.

Harapan dari kehadiran kami di Desa Tanjungkerta dengan memberikan suatu intervensi awal berupa pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan teknik Takakura dan intervensi lanjutan berupa penyuluhan dan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga untuk masyarakat Desa Tanjungkerta Kecamatan Karangkancana dapat membantu pemerintah desa dan masyarakat Desa Tanjungkerta dalam mengatasi permasalahan sampah yang dimana mereka masih memiliki perilaku membuang sampah sembarangan, mengetahui cara pengelolaan sampah yang baik dan benar dan juga harapannya dari intervensi yang diberikan tersebut bisa tetap terus berkelanjutan untuk upaya mengurangi sampah khususnya sampah organik dan mencegah perilaku membuang sampah sembarangan di Desa Tanjungkerta.