(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.id] – Tiga mahasiswa Magsiter Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan yakni Budi Cahyadi, Eni Desi Kaniawati dan Reni Zahra Pratiwi melakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan covid-19 kepada karyawan cv. Surya nedika isabela oleh mahasiswa Magister IKM STIKKu pada tanggal 21 April 2020 yang lalu.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Coronavirus merupakan virus tipe zoonosis (ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya) yang bisa menyebabkan penyakit flu ringan hingga yang lebih parah. Ada dua jenis coronavirus yang menyebabkan penyakit dengan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syindrome (MERS) dan Sever Acute Respiratory Syndrome (SARS) (WHO, 2020). COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS ditularkan dari unta ke manusia. Namun, untuk hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui (Kemenkes RI, 2020).

WHO menyebutkan bahwa tanda dan gejala dari COVID-19 adalah gangguan pernafasan, demam, batuk, napas pendek dan susah bernafas, bahkan jika sudah parah dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernafasan akut, gagal ginjal dan kematian. Masa inkubasi rata-rata adalah 5-6 hari, dan masa inkubasi terpanjang sampai 14 hari. Kemenkes RI menyebutkan bahwa berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien.

COVID-19 ini muncul pertama kali pada Desember 2019 di Kota Wuhan, China. World Health Organization (WHO) pada Januari 2020 menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (Public Health Emergency of Internatioal Concern) dan pada Maret 2020 WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi dunia. Sepanjang sejarah hanya beberapa penyakit saja yang digolongkan sebagai pandemi (WHO, 2020). Pandemi didefinisikan sebagai kejadian dengan frekuensi penyakit berubah dengan cepat dengan daerah yang terdampak meluas, melebihi luasnya epidemi (Wahyudin Rajab, 2008).\Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara sehingga perlu penanganan yang serius. Data terakhir pada tanggal 01 April 2020, dilaporkan sebanyak 203 negara terpapar COVID-19 dengan jumlah kasus 750.890 dan angka kematian mencapai 36.405 (CFR : 4,85%). Indonesia sudah melaporkan kasus positif sebanyak 1.677 dari 24 provinsi dengan angka kematian melebihi persentase kematian dunia yaitu 157 (CFR : 9,36%). Wilayah transmisi lokal ada 5 provinsi dengan 14 kabupaten/ kota. Diantara kasus positif tersebut, sebanyak 8 petugas kesehatan yang sudah meninggal karena COVID-19. ( www.covid19.go.id ).

Tingginya kasus positif COVID-19 maupun angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia menuntut kita untuk dapat mengambil langkah strategis dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 ini. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi virus ini adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir, menerapkan etika batuk dan bersin, menjaga jarak dan menggunakan masker.

Surya Nedika Isabel merupakan perusahaan air minum yang berlokasi di desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan. Ditengah kondisi pandemi ini, perusahaan tersebut tetap harus produksi untuk memenuhi kebutuhan pokok air minum masyarakat, sehingga tidak dapat meliburkan karyawannya. Oleh karena itu, dalam rangka mencegah penularan coronavirus di lingkungan kerja maupun lingkungan keluarga karyawan, mahasiswa program stusi Magister Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU) bermaksud memberikan penyuluhan kesehatan kepada karyawan CV. Surya Nedika Isabela.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan COVID-19 kepada  karyawan CV. Surya Nedika Isabela dengan sasaran peserta adalah semua karyawan yang bekerja di CV. Surya Nedika Isabela , jumlah peserta penyuluhan adalah 30 orang karyawan dan Tim dari UPTD Puskesmas Jalaksana Kabupaten Kuningan yang berjumlah 4 orang.

Hasil dari pengabdian masyarakat didapatkan bahwa untuk perbaikan kedepannya diharapkan selalu ada monitoring dari pihak perusahaan dalam monitoring protokol Kesehatan pencegahan COVID-19 pada karyawan CV. Surya Nedika Isabela.