(0232) 875847 [email protected]

Kuningan – Program Studi D III Kebidanan STIKes Kuningan kembali mengadakan kuliah pakar yang bertema Peran Bidan Dalam Mencegah Stunting. Kuliah pakar tesebut menghadirkan narasumber Hj. Mien Ratminah, Am.Keb. SKM (Ketua PD IDI Jawa Barat) dan dipandu oleh moderator Evi Soviyati, S.ST ,. MKM.

Kegiatan kuliah pakar dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan sivitas akademika Prodi D III Kebidanan, pada Kamis (14/03) di ruang Seminar STIKes Kuningan dan diikuti oleh 95 mahasiswa Tingkat 1 dan 2 Prodi D III Kebidanan dan beberapa orang Dosen STIKes Kuningan Prodi Kebidanan ikut hadir dalam acara tersebut.

Acara dibuka oleh Wakil Ketua I STIKes Kuningan, Cecep Heriana, S.KM ,. M.PH. Dalam sambutannya dia menjelaskan bahwa kegiatan kuliah pakar ini diharapkan bisa menjadi atmosfer akademik yang positif sehingga siswa tidak hanya belajar di dalam kelas saja tetapi akan bisa mendapatkan dari para pakar, pengabdian lapangan dan dari mendapatkan pendidikan.

“Saya berharap sekali kepada adik-adik mahasiswa D III STIKes Kebidanan Kuningan dapat menyerap pengetahuan dan pengalaman yang akan diberikan oleh narasumber sebagai bekal untuk menjadi Bidan yang dapat diandalkan dan dapat memperkuat keilmuan tentang kebidanan, karena Bidan adalah garda terdepan dalam kesehatan.” Ungkapnya

 

Koordinator pelaksana kuliah pakar, Mala Tri Marliana, S.ST., M.Kes menjelaskan bahwa kegiatan kuliah pakar ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan vokasional Bidan karena profesi Bidan terus meningkatkan perubahan dari periode ke periode.

“Dengan adanya kuliah pakar ini, kami ingin para mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan, bisa mendukung penerapan yang dilansir tentang peran bidan dalam upaya mencegah siswa menjadi mahasiswa yang berkecimpung dalam materi yang bisa mendapatkan materi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik,” kata kata Mala

 

Dalam presentasinya Hj. Mien Ratminah, Am.Keb. SKM mengatakan, stunting adalah masalah gagal tumbuh pada anak balita karena kekurangan gizi sehingga anak lebih pendek dari usianya. Stunting yang disebabkan oleh faktor Multidimensi sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh Multisektor. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, mengatasi penyakit, penurunan produktifitas, dampak kedepannya, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan serta meningkatkan. “Saat ini tingkat kecerdasan anak Indonesia di urutan 64 terendah dari 65 negara dan Bidan memiliki cukup besar dalam intervensi dan menentang stunting” Jelasnya

Diakhir sesi, sambutan hangat dan antusias dari para dosen dan mahasiswa terlihat dari pertanyaan yang diberikan kepada narasumber. Kuliah pakar ini akan terus diberikan kepada mahasiswa dalam kerangka meningkatkan kompetensi dan pengetahuan di era revolusi edukasi 4.0 (Humas STIKKU / Zeze)