(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.id] – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kuningan menjadi tuan rumah pelaksanaan Seminar Half Day tentang Bagaimana Peran SKM Bermitra dengan FKTP? hasil kerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) pengurus cabang kabupaten Kuningan  yang bertempat di ruang aula Kampus STIKes Kuningan, Jumat (03/5).

Hadir dalam acara tersebut Ketua STIKes Kuningan, H.Abdal Rohim, S.Kp., MH yang sekaligus membuka acara tersebut. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pihaknya merasa senang dan bersyukur bahwa IAKMI beserta STIKKU memikirkan nasib SKM kedepan terutama terkait peluang kemitraan dengan FKTP di era Universal Coverage ini, dan mahasiswa sejak dini diajak terlibat kegiatan-kegiatan profesi agar tumbuh rasa percaya diri sebagai Profesi Kesmas dan percaya diri menatap masa depan.

Tenaga kesehatan masyarakat menurut undang-undang tenaga Kesehatan No.36 tahun 2014 meliputi tenaga promosi kesehatan, epidemiolog (surveilans), administrator kesehatan, pembimbing kesehatan kerja yang memiliki kewenangan dalam upaya Promotif dan Preventif. Namun pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sekarang dengan BPJS sebagai pelaksana program yang bertanggungjawab kepada Presiden langsung, bahwa fungsi dan peran tenaga Kesehatan Masyarakat (Sarjana Kesehatan Masyarakat/SKM) ini belum mendapat kesempatan dan porsi untuk berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama pada upaya promotive peventif sebagaimana kewenangan yang diembankan kepada SKM ini bahkan SKM ini sudah diakui kompetensi oleh Kementrian Kesehatan dengan adanya Surat Tanda Registrasi (STR) Ahli Kesehatan Masyarakat.

Padahal dalam program BPJS yang dilaksanakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) baik pemerintah maupun FKTP Swasta (Dokter Keluarga), sudah jelas terdapat upaya dan program terkait Promotif dan Preventif. Adanya gap dan situsi seperti ini yang melatarbelakangi seminar yang diadakan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) pengurus cabang kabupaten Kuningan yang bekerjasama dengan Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKKU dan Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat STIKKU. Dengan kegiatan ini STIKKU berharap menjadi sebuah awalan untuk masa depan SKM yang lebih baik dan bisa menjadi mitra FKTP dimasa depan.

Selanjutnya pada sesi pembuka seminar yang dimoderatori oleh Cecep Heriana, SKM.,MPH yang merupakan Pengurus IAKMI Kuningan dan juga Wakil Ketua I Bidang Akademik ini memberikan prolog bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari riset yang akan dilaksanakan oleh Tim Riset Dosen Prodi Kesmas dan IAKMI Kuningan tentang Model Kemitraan SKM dengan FKTP di Kab. Kuningan.

Pada Sesi pertama sebagai pembicara Dr. drg. Rossi Suparman, M.Kes.,MH selaku ketua IAKMI Kab. Kuningan menyampaikan gambaran dan konsep riset kemitraan SKM dengan FKTP, dengan harapan selesai riset ini ada sebuah rekomendasi yang bisa digunakan oleh pemerintah untuk mengatur pelibatan SKM dalam jejaring kemitraan dengan FKTP.

Pada sesi utama Kepala Kantor BPJS Kuningan Ibu Retna Wahyuni. SF., Apt menyampaikan materi tentang konsep jaminan kesehatan, kelembagaan BPJS dan layanannya serta topik yang menarik tentang peran tenaga kesehatan masyarakat. Menurutnya regulasi yang mengatur tentang program dan upaya promotive dan preventif dalam program BPJS sudah ada namun masih dilaksanakan oleh dokter/tenaga medis, karena single fighter tenaga medis ini maka pada kenyataan uapaya promotive dan preventif ini belum optimal dilaksanakan. Meskipun SKM memilik kompetensi dalam upaya promotif preventif dan juga memiliki peluang besar untuk terlibat promotive dan preventif ini.

Namun demikian untuk mekanisme yang mengatur kemitraan SKM dengan FKTP memang belum tersedia, sehingga besar harapan dari hasil riset para ahli kesmas ini dapat berkontribusi dan menjadi bahan pemikiran untuk pengambilan kebijakan, demikian pungkasnya.