(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.id] – Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Semester 7 STIKes Kuningan telah melakukan kegiatan Survei Dasar Kesehatan Masyarakat (SDKM) atau Pengalaman Belajar Lapangan II yang berlokasi di Desa Ciberung Kec. Selajambe Kuningan, dimulai pada tanggal 16 – 20 September 2019.

Kepala Desa Ciberung, Wawan Wahyu Amperawan beserta perangkat desa secara antusias dan gembira menyambut kembali kedatangan mahasiswa/i di Aula Bale Desa Ciberung, beliau mengatakan bahwa masyarakat sudah rindu dengan kedatangan adik-adik mahasiswa STIKKU dengan berbagai kegiatannya, dan sekarang kita tunggu program-program berikutnya untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di Desa Ciberung.

“Semoga kegiatan PBL II ini dapat menjadi solusi untuk pemecahan masalah kesehatan masyarakat di Desa Ciberung. Selain itu semoga masyarakat sadar dan lebih peduli untuk menjaga dan memelihara kesehatannya dan juga menjaga kebersihan lingkungan sekitar”. ucapnya.

Dosen Kesmas STIKKU, Cecep Heriana, SKM., MPH dan Icca Stella Amalia, SKM., MPH berharap kepada mahasiswa agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk memecahkan masalah kesehatan di desanya masing-masing dengan baik.

“Mahasiswa Kesmas STIKKU harus melaksanakan program dimulai dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling dengan baik. Buatlah program-program inovasi yang mudah dan bermanfaat agar bisa diterima dan diterapkan oleh masyarakat” ungkapnya.

Pada kegiatan PBL II ini, mahasiswa kesmas STIKKU (Tim PBL Desa Ciberung) melaksanakan 6 program intervensi, diantaranya adalah : pembuatan media poster mengenai 12 Indikator Keluarga Sehat, membuat Buku Panduan Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Sederhana, melakukan advokasi kepada pemerintahan Desa Ciberung dan Puskesmas Selajambe, membuat SPAL sederhana di salah satu rumah warga, penempelan stiker dan kegiatan penyuluhan mengenai pembuatan SPAL sederhana dengan menggunakan miniatur SPAL yang ditiga masjid yang ada di Ciberung. Miniatur SPAL ini dibuat dari aquarium yang diisi dengan batu kali, serabut kelapa, pasir, kerikil dan plastik aqua gelas yang telah dilubangi. Mahasiswa juga membuat lembar kuesioner untuk mengukur pengetahuan masyarakat mengenai 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan SPAL. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan air keruh saat musim kemarau tiba, mahasiswa memperkenalkan Penjernih Air dengan Alat Sederhana (Piranha) dari bahan-bahan seperti spons, kerikil, kapas dan botol plastik sebagai wadah. Bahan-bahan untuk pembuatan SPAL dan Piranha sangat mudah di jumpai oleh masyarakat Desa Ciberung.

Ketua Tim PBL Desa Ciberung, Muhamad Wildan Khaerudin mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan pada PBL II ini berbeda dengan PBL I. Kegiatannya lebih spesifik terhadap prioritas masalah yang telah disepakati pada saat Musyawarah Masyarakat Desa.

“Kegiatan yang kami lakukan di PBL II ini lebih spesifik untuk meningkatkan derajat kesehatan lingkungan di masyarakat. Tidak hanya menyelesaikan masalah mengenai SPAL, kita juga tekankan agar masyarakat menerapkan 5 pilar STBM pada kehidupan sehari-hari seperti : tidak BAB sembarangan, mencuci tangan pakai sabun di waktu-waktu penting, mengelola air minum dan makanan dengan baik, mengelola sampah rumah tangga serta pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mengotori lingkungan”. jawabnya

Pemeritahan Desa Ciberung, pihak Puskesmas Selajambe dan warga disana sangat bersyukur dengan kehadiran dan inovasi dari mahasiswa mengenai pengelolaan air limbah rumah tangga dan alat penjernih air sederhana. Mereka berharap semoga silatuharmi dan kerjasama ini akan terus terjalin di tahun-tahun berikutnya. (*wildan)