(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.id] – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Zaenal Syahrul Musthofa, Mahasiswa Semester 2 tingkat 1 program studi Kesehatan Masyarakat Kampus II STIKes kuningan (STIKKu) yang meraih juara 3 lomba desain poster “Stop Kekerasan Sexsual” tingkat nasional tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta.

Mengusung tema “Stop Kekerasan Sexual” dan mengingatkan akan bahaya sexting dan mengajak audies untuk bijak bermedia sosial agar terhindar dari kekerasan seksual di era digital. Zaenal berhasil menyisihkan peserta lainnya dalam cabang lomba poster yang terdiri dari 1378 tim atau lebih dari 2000 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

 

Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Humas dan Kerjasama, Ns. Heri Hermansyah, S.Kep., M.KM mengaku sangat bangga dan berterima kasih kepadanya yang telah mengharumkan nama STIKes Kuningan di tingkat nasional dalam kegiatan Festival Seni Pertunjukan Indonesia (FSPI) Tingkat Nasional Tahun 2023 yang diselenggarakan pada 1 Maret – 28 April 2023 di Universitas Negeri Yogyakarta.

Sementara itu, saat di hubungi tim Humas STIKes Kuningan, Zaenal mengaku sangat senang dan bangga karya posternya bisa menjadi juara 3 dan ia berharap dapat terus berprestasi dan berkembang selama menjadi mahasiswa di STIKes Kuningan.

“Alhamdulillah, semoga prestasinya bisa terus berlanjut dan berkembang di STIKes Kuningan pak” ucapnya

Berikut sedikit informasi mengenai design dan filosofi warna posternya:

Filosofi warna

Warna ungu yang menjadi dasar poster tersebut memiliki arti lingkungan yang tidak sehat .Warna hitam mempresentasikan rasa takut korban dari ancaman pelaku . Warna merah memiliki arti kekerasan yang terjadi juga situasi berbahaya karna terjadinya kekerasan.Warna biru pada pakaian korban melambangkan sudah terjebak nya korban dengan pria sebagai pelaku.

Filosofi gambar

Menjelaskan bahwa perempuan tersebut berlari pada arah text “STOP KEKERASAN SEKSUAL” ingin terlepas dari bayangan dan ancaman kekerasan seksual yang menimpa korban .Gawai sebagai alat utama ancaman pelaku kekerasan seksual di era sekarang bisa terjadi dimana pun, kapan pun, bahkan hanya melalui sosial media. Bayangan berwarna hitam Melambangkan ketakutan korban untuk mengungkapkan yang terjadi.