(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.id] – Sejak tanggal 30 Januari hingga 2 Maret 2023, mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan telah melaksanakan kegiatan Survei Dasar Kesehatan Masyarakat (SDKM) dan Program Intervensi Kesehatan Masyarakat (PIKM) di lima desa yang berada di Kecamatan Karangkancana, salah satunya adalah Desa Margacina oleh kelompok 5.

Pelaksanaan SDKM dan PIKM di Desa Margacina dilaksanakan oleh 10 mahasiswa yang berada di bawah bimbingan  Fitri Kurnia Rahim, SKM., MPHM dan Ahmad Ropii, SKM., MKM sebagai dosen pembimbing akademik dan  Ajeng Citra Pandini sebagai dosen pembimbing lapangan. Adapun mahasiswa yang menjadi ketua kelompok yaitu Mohamad Viqri Fahrurrozi Alfarez. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran permasalahan kesehatan masyarakat di suatu wilayah serta melakukan intervensi kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan permasalahan yang ada.

Kegiatan SDKM dilaksanakan selama 12 hari, mulai dari tanggal 2-13 Februari 2023. Dari hasil SDKM yang dilakukan terdapat tiga permasalahan terbesar yaitu penanganan sampah, kepemilikan spal, dan perilaku merokok. Ketiga permasalahan tersebut, selanjutnya akan ditentukan untuk menjadi prioritas masalah.

Kamis, (23/02/2023) telah dilaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang dihadiri oleh 44 orang dari berbagai steakholder seperti camat, kepala puskesmas, kepala desa, dosen pembimbing, PKK, bidan desa, ketua RW dan RT, kader, dan karang taruna. Dalam menentukan prioritas masalah ini, metode yang digunakan adalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Hasil dari MMD yang didapatkan bahwa penanganan sampah rumah tangga merupakan proritas masalah kesehatan di Desa Margacina.

Dalam rangka pelaksanaan intervensi untuk menangani permasalahan sampah rumah tangga, kelompok 5 menginisiasi pembentukan COMBAS (Community Margacina Bebas Sampah), yaitu komunitas peduli lingkungan yang bergerak dalam mencapai perubahan perilaku masyarakat dan lingkungan dengan fokus utama berkaitan dengan pengelolaan sampah di Desa Margacina. Pembentukan COMBAS dimulai dari tahap awal yaitu dengan melakukan analisis situasi seperti analisis partisipan dan analisis masalah.  Partisipan yang menjadi bagian dari anggota komunitas ini adalah BUMDES, PKK, kader, dan karang taruna. Selain itu, dilakukan pembentukan divisi dan perancangan program-program yang akan dilaksanakan oleh setiap divisinya. Tentu saja pembentukan komunitas ini merupakan hasil kesepakatan dengan Erna Sukmawati S.Pd selaku Kepala Desa Margacina. Pada Jum’at (24/02/2023) Erna Sukmawati S.Pd secara resmi melantik COMBAS. Beliau berharap dengan adanya komunitas ini permasalahan sampah di Desa Margacina dapat ditangani dengan baik melalui berbagai inovasi mahasiswa maupun warga yang terprogram dan akan dilaksanakan nantinya.

Setelah dibentuk dan diresmikannya COMBAS, kelompok 5 bersama beberapa anggota komunitas melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait pemanfaatan sampah organik maupun non organik. Adapun untuk materi dan praktik yang dilaksanakan yaitu terkait manfaat dan cara pembuatan ecobrick, ecoenzym, pemancing magot, dan pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, (28/02/2023) yang bertempat di RT.001, Dusun Margacina, Desa Margacina. Kegiatan ini dihadiri oleh  ibu Kuwu Desa Margacina sebagai pendamping, anggota COMBAS, PKK, kader, dan beberapa warga lainnya. Masyarakat sangat antusias dan bersemangat selama proses kegiatan berlangsung. Mereka juga sangat mengamati apa yang disampaikan oleh fasilitator. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pengetahuan maupun pemahaman terkait manfaat dan pembuatan ecobrick, ecoenzym, pemancing  magot dan pupuk kompos yang dapat dilihat dari hasil pre test dan post test yang telah dilaksanakan.

“You have two homes, earth and your body. Take care of them, to be able life gently upon this earth.”─ Ritasari