(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.id] – Dalam rangka memperingati Dies Natalis STIKKU ke-15, Perpustakaan STIKKU bekerjasama dengan program studi Keperawatan sukses menggelar Bedah Buku berjudul “Fundamental Keperawatan Bencana’ pada hari Kamis, (09/12) lalu secara virtual.

Kegiatan bedah buku kali ini adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Perpustakaan STIKes Kuningan dan di ikuti oleh kurang lebih 230 peserta baik dari mahasiswa STIKes Kuningan maupun peserta dari luar kota. Acara bedah buku diikuti oleh Ketua STIKes Kuningan, dan pembedah bukunya adalah Kasmad, S.Kep. Ners. M.Kep (Direktur AKPER DHC) sedangkan yang menjadi pemateri yakni Ns. Asmadi, M.Kep., SP.Kom (Dosen Keperawatan) STIKes Kuningan.

Ketua STIKes Kuningan, H. Abdal Rohim, S.Kp MH dalam sambutannya saat membuka acara bedah buku berpesan bahwa buku ini merupakan hasil pemikiran yang cemerlang dari penulis, bisa menjadi contoh bagi para Dosen yang belum mempunyai agar para Dosen Keperawatan lainnya juga segera membuat buku sesui dengan bidangnya masing-masing.

Dalam kegiatan bedah buku, Ns. Asmadi, M.Kep., SP.Kom menjelaskan tentang pemikirannya tentang kebencanaan, dan kekhawatirannya jika kelak bencana itu dating maka kita sebagai warga masyarakat agar bersiap-siap dalam penanggulangan bencana.

“Definis bencana diartikan berbeda-beda oleh para pakar tergantung dengan sudut pandang yang berbeda, cara pandang tersebut  tentang merespon dan menyikapi bencana sehingga menjadi dasar masyarakat dalam mempersepsikan bencana. Sehingga akan berimplikasi pada cara pandang manusia. Tidak semua peristiwa dapat disebut bencana, karena ada beberapa kriteria untuk dapat disebut bencana” ucapnya

Kepala UPT Perpustakaan STIKes Kuningan, Muflihah, SIP berharap dengan adanya program bedah buku ini  dapat memotivasi mahasiswa dan dosen untuk giat dan berinovasi dalam menulis buku.

“Ini adalah program rutin kami dari Perpustakaan STIKKU dalam memberikan pelayanan kepada para mahasiswa dan masyarakat tentang pentingya mencari dan menggali informasi dari buku, dan bedah buku ini menjadi sarana yang efektif dalam mempertemukan antara penulis dan pembaca bukunya.” pungkasnya