(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.i] – Pandemi COVID-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi yang bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Rendahnya cakupan vaksinasi khususnya di Kabupaten Tasikmalaya terjadi karena berbagai faktor, diantaranya masyarakat masih kurang mendapatkan pengetahuan terkait vaksinasi, sehingga informasi yang keliru karena simpang siurnya berita / informasi yang beredar di media sosial seperti banyaknya berita yang beredar mengenai efek vaksin yang belum dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga membuat rasa takut dan ragu terhadap vaksinasi. Informasi yang benar tentang vaksinasi belum dapat di sampaikan kepada masyarakat secara efektif.

Peranan kader kesehatan sangat vital dalam menyukseskan program vaksinasi ini. Peranan kader kesehatan menjadi optimal jika dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang vaksinasi covid-19. Hasil studi pendahuluan terhadap para kader didapatkan para kader kesehatan sebagai ujung tombak penggerakan masyarakat masih  kebingungan dalam menyampaikan informasi vaksinasi ke masyarakat dikarenakan pengetahuan yang masih kurang. Sehingga perlu peningkatan pengetahuan kader yang dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti FGD, edukasi dan simulasi edukasi kelompok.

Oleh karena itu, Mahasiswa S2 Program Pengabdian Masyarakat Magister Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Masyarakat Kuningan (STIKKu) melaksanakan pemberdayaan kader kesehatan melalui pengabdian masyarakat di Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk Memberikan edukasi, pengetahuan vaksinasi dan komunikasi efektif pada kader kesehatan dalam menghadapi masyarakat yang masih ragu-ragu ataupun yang menolak vaksinasi Covid-19.

Melalui kegiatan ini, para kader dibekali pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi sehingga diharapkan kader dapat berperan aktif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, baik kepada sasaran maupun kepada keluarga sasaran sehingga mereka dapat mendukung di keluarganya untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Selain itu, diharapkan para kader mampu memobilisasi sasaran untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 sehingga cakupan vaksinasi akan semakin meningkat.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dengan tema Pemberdayaan kader kesehatan dalam upaya penguatan akselerasi vaksinasi Covid-19 di Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan di Sekretariat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Raya Cintaraja, Singaparna, Selasa 7 Desember 2021. Yang dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dr Iman Firmansyah, MMKes.

Kegiatan Pemberdayaan kader kesehatan ini berlangsung kurang lebih 4 (empat) jam dimulai pukul 08.00 – 12.00 WIB, yang di hadiri oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kab Tasikmalaya, Kepala Puskesmas Sukaratu, Ketua IBI Kabupaten Tasikmalaya, Dosen Pembimbing dan mahasiswa S2 Pengabdian Masyarakat dan peserta kader kesehatan Desa Tawang Banteng sebanyak 35 orang. Kegiatan berlangsung dengan lancar serta mendapat antusias luar biasa dari seluruh peserta kader pengabdian Masyarakat. Kegiatan dipandu oleh Elsa Rustiawati sebagai pembawa acara serta sebagai mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan. Sesi selanjutnya yaitu sambutan-sambutan, yang terdiri dari sambutan Ketua Kelompok Pengmas yaitu Adi Widodo, Ketua Prodi Magister Kesmas yang diwakili oleh Dr. Mamlukah, S.KM, M.Kes dan sambutan dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dr. H. Iman Firmansyah, MMKes sekaligus membuka acara pemberdayaan Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Upaya Penguatan Akselerasi Vaksinasi Covid-19 Di Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten menyampaikan apresiasi serta harapannya ketika menyampaikan sambutannya ketika kegiatan pengmas tersebut berlangsung.

“saya mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya apresiasi sekali pada Prodi magister STIKKU yang mau terjun ke masyarakat dan membantu meningkatkan suksesnya percepatan vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya khususnya di Kecamatan Sukaratu melalui pemberdayaan peran kader Kesehatan. Mudah-mudahan target percepatan 70 persen tercapai di Akhir tahun 2021 ini,””. ujarnya.

Begitupun Kepala Puskesmas Sukaratu Asep Nugraha, SKM menyebutkan masih ada masyarakat yang tidak mau di vaksin, karena masih percaya berita hoax. Namun, secara berkelanjutan terus diberikan pemahaman oleh tenaga medis dan kader kesehatan termasuk dengan adanya mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat ini sangat membantu memperkuat kader kesehatan di Lingkungan Puskesmas Sukaratu dalam menggiring masyarakat yang belum di vaksin agar mau di vaksinasi Covid-19 .

Dalam sesi pemaparan materi, diawali dengan materi terkait Vaksinasi oleh Mia Shofia dilanjutkan sesi tanya jawab selanjutnya materi dan Praktek Komunikasi Antar Pribadi (Komunikasi Interpesonal) dalam perubahan perilaku percepatan Vaksinasi Covid-19 disampaikan oleh Elsa Rustiawati dan Yoyo Suhartoyo sebagai mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan dan dilanjutkan sampai dengan praktek teknik komunikasi. Selama kegiatan berlangsung pemberian doorprize diberikan pada kader yang aktif dan bertanya. Kemudian dilakukan penandatangangan Komitmen sebagai bukti komitmen bersama dalam penguatan akselerasi Vaksinasi Covid-19 di Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.

Ketua kelompok pengmas yakni Adi Widodo menyampaikan dan berharap dengan adanya pengmas ini dapat menambah pengetahuan kader dan mempraktekan cara berkomunikasi yang efektif kepada masyarakat yang masih bimbang atau ragu kaitan dengan informasi soal vaksinasi apakah benar atau tidaknya karena peran kader kesehatan menjadi ujung tombak di masyarakat untuk menangkal hoax atau berita yang tidak benar mengenai vaksinasi ini. Maka dari itu, diharapkan melalui pemberdayaan kader kesehatan ini bisa menjadi kepanjangan tangan atau fasilitator dari fasilitas kesehatan kepada masyarakat.