(0232) 875847 [email protected]

[stikku.ac.id] – Jika kita melihat sejarah Covid-19, pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Lalu pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus. Kemudian tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia. Dan pada akhirnya sekitar tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemic dan Indonesia melaporkan kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Dalam era pandemic covid ini, diperlukan peran nyata dari para pemimpin, salah satunya adalah peran dari kepemimpinan tenaga kesmas agar terus meningkatkan tindakan promotive dan preventif, mengembangkan praktik Kesehatan masyarakat agar sukses melewati masa krisis. Kepemimpinan dalam praktik Kesehatan masyarakat contohnya adalah kepemimpinan dalam proses penilaian, kepemimpinan dalam pengembangan kebijakan dan kepemimpinan dalam jaminan. Banyak sekali pengaruh pandemic Covid-19 terhadap Kesehatan masyarakat diantaranya mempengaruhi indikator kesehatan masyarakat seperti Umur Harapan Hidup (UHH) menurun, status gizi menurun, angka kesakitan meningkat dan angka kematian meningkat. Selain itu, berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas, daya saing dan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan menyelenggarakan Webinar Pakar dengan tema “Leadership of Public Health in Pandemic Era”. Webinar Pakar ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Januari 2021 melalui aplikasi yang banyak digunakan saat ini yaitu zoom cloude meeting dan streaming youtube dimana semua kalangan dapat mengakses dan dapat mengikuti seminar ini tanpa harus saling bertemu secara langsung dan aplikasi ini sangat membantu dikala social distancing ini.

Acara webinar berlangsung kurang lebih 2 (dua) jam 30 menit mulai pukul 10.00 – 12.30 WIB, dengan seluruh peserta yang bergabung baik via zoom dan streaming youtube sebanyak 438 peserta dan acara berlangsung dengan lancar dan antusias dari peserta webinar ini. Sesi webinar dibuka oleh pembawa acara yang dipandu oleh Muhamad Wildan Khaerudin, S.KM sebagai perwakilan dari mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan. Sesi selanjutnya yaitu sambutan dari  H. Abdal Rohim, S.Kp., M.H selaku Ketua STIKes Kuningan.

Ketua STIKes Kuningan, H. Abdal Rohim, S.Kp., M.H menyampaikan apresiasi serta harapannya ketika menyampaikan sambutannya ketika webinar pakar tersebut berlangsung. “saya apresiasi dan bangga kepada ketua prodi dan seluruh panitia yang sudah bisa menyelenggarakan webinar pakar ini dengan baik. Dan saya harap seluruh mahasiswa, praktisi, tenaga Kesehatan dan seluruh masyarakat yang menyaksikan webinar ini bisa menjaga dan ikut serta secara aktif dalam menjaga kesehatannya dan mempromosikan program 3M plus serta vaksinasi. Dengan beragamnya respon masyarakat dan hoax terkait vaksinasi, diperlukan pemahaman baik dan benar dalam mendapatkan berita tentang vaksinasi ini. Kita bisa mendapatkan informasi tersebut dari ahlinya mauoun dari sumber yang terpercaya. Dengan kasus yang terus meningkat, diperlukan edukasi dan peran pemimpin yang super aktif agar kita semua dapat berhasil menghadapi masa krisis ini”. ujarnya.
Dalam sesi pemaparan materi diawali oleh Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., MDM (Ketua Umum Pengurus Pusat IAKMI yang menyampaikan materi tentang “Peran Tenaga Kesmas dalam Pengembangan Kebijakan Program Kesmas di Era Pandemi Covid-19” dan dilanjutkan oleh Pemateri kedua yakni Dr. drg. Rossi Suparman, M.Kes., M.H yang menyampaikan materi tentang “Kebijakan Pelayanan Medis Rumah Sakit di Era Pandemi Covid-19” yang langsung dimoderatori dan dipandu oleh dr. Asep Nandang Hendarsyah sebagai mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan sekaligus sebagai Kepala UPTD Puskesmas Cigandamekar Kab. Kuningan dan dilanjutkan sampai dengan sesi tanya jawab.

Dalam penyampaian materinya, Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., MDM lebih menekankan bahwa dalam piramida pra-syarat hidup sehat adalah dengan mengurangi dampak buruk dan penyakit bersebab udara, air, makanan, perilaku & tempat tinggal lalu diperlukan upaya bersama untuk menciptakan pra syarat hidup sehat oleh semua pihak. Kita semua harus lebih disiplin dalam penerapan protokol Kesehatan yakni 3M Plus karena pada hakikatnya prinsip protokol kesehatan itu untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah penyakit, keparahan, cacat, kematian, dan kerugian ekonomi. Sehingga situasi yg kita harapkan melalui pencegahan pada setiap tahapan, seperti: health for & by all, sehat epidemiologis (evidence based policy), sehat pemerintah daerah yang mampu menangani seluruh progam kesehatan masyarakat, sehat manajemen puskesmas dengan mampu bekerja bersama masyarakat, sehat individu dan keluarga sehingga mampu hidup lebih sehat dapat terwujud secara optimal.

Kemudian untuk pemateri kedua, yakni Dr. Drg. Rossi Suparman, M.Kes., M.H menjelasakan mengenai kebijakan pelayanan medis Rumah Sakit di era pandemi Covid-19. Perubahan yg sedemikian cepat dimasa pandemi COVID-19 menuntut respon yg cepat dari manager puncak mengenai arah kelangsungan usaha RS agar tidak kolaps ditengah pendemi. Perubahan yang cepat memerlukan respon yang cepat pula. Rumah sakitt memiliki tanggung jawab yang ganda, yakni merawat pasien suspect atau terkonfirmasi (sekaligus tracing) dan melindungi tenaga kesehatan agar tidak terinfeksi (termasuk keluarga). Lalu RS memiliki beberapa tantangan, yaitu kekurangan sumber daya medis, kapasitas RS, dan kompetensi staff, lalu tidak orang yang kebal terhadap covid-19, serta memperkuat kesadaran semua staf serta pemahaman yang jelas tentang pengendalian & pencegahan penyakit. Beliau juga menyampaikan bahwa untuk metode pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi imerging (lintas sector) sangatlah diperlukan, karena koordinasi, sinergi, kolaborasi, dan dukungan masyarakat menentukan kesuksesan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi emerging.

Webinar diikuti oleh 370 peserta melalui aplikasi Zoom dan juga ditayangkan secara langsung di Channel Youtube Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan kurang lebih sebanyak 68 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan seluruh masyarakat dari seluruh Indonesia. Antusiasme peserta dapat dilihat pada saat sesi tanya jawab dimana banyak sekali peserta yang mengajukan pertanyaan kepada pemateri dan menjadikan seminar profesi tersebut sangat aktif.
Salah satu panitia pelaksana yakni Muahamd Wildan Khaerudin, SKM berharap, dengan adanya webinar pakar ini dapat menambah wawasan kita mengenai upaya-upaya yang bisa kita lakukan dalam membantu keluar dari masa krisis pandemic Covid-19. Khususnya kita sebagai tenaga Kesehatan masyarakat maka kita semua harus bisa berperan sebagai tenaga kesehatan masyarakat yang sesungguhnya pada setiap level intervensi. Untuk level intervensi individu dan keluarga kita dapat melakukan komunikasi risiko dan edukasi individual/ keluarga perilaku sehat lawan Covid-19.

Untuk level intervensi masyarakat maupun Puskesmas kita dapat melakukan komunikasi risiko dan edukasi masyarakat perilaku sehat lawan covid, contact tracing & tracking (penyelidikan kasus dan investigasi wabah) dan memfasilitasi dalam program pemberdayaan masyarakat. Untuk level intervensi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota kita dapat melakukan pengolahan data dan pengelolaan sisterm informasi, pengembangan kebijakan dan program pencegahan serta memimpin program penanganan Covid-19. Dan yang terakhir adalah untuk level intervensi pemerintahan umum, dunia usaha dan kerjasama luas, kita sebagai tenaga kesmas dapat melakukan advokasi dan komunikasi publik serta membangun kerjasama baik itu kolaborasi maupun aliansi. (Wildan).